SELAMAT DATANG dan JANGAN LUPA FOLLOW US : @sobat_wisata

Jumat, 12 April 2013

Seberapa Pentingkah Shalat ???

Seberapa Pentingkah Shalat ??? tentu pertanyaan ini pernah terlintas di pikiran wisatawan hati, mungkin masih banyak umat muslim di luar sana yang menyepelekan sholat, naudzubilla , padahal sholat adalah kewajiban kita sebagai umat muslim .

Allah swt Berfirman :
"Hendaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaku"
 
 
 sebagai permisalan nih sobat wisata,
Ada seorang karyawan sebuah perusahaan, masuk kerja hanya seminggu sekali karena ia pemalas. Ketika manager memintanya agar datang tiap hari ia menolak dan mengatakan akan melakukan tugas-tugas kantornya di rumah. Hukuman apa yang pantas bagi karyawan tersebut? Bukankah ia pantas di-PHK?.

Selanjutnya bagaimana halnya dengan seorang muslim yang tidak mau memenuhi panggilan Allah ke masjid untuk shalat berjamaah kecuali sehari dalam seminggu (hari Jum'at), atau sebulan dalam setahun (saat Ramadhan) dan  ia ingin melakukan kewajiban yang agung itu di rumahnya. Pantaskah ia mendapat rahmat Allah?.

Allah lebih agung dari segala sesuatu, meninggalkan shalat berjamaah adalah pertanda lemahnya iman dan kosongnya hati dari mengagungkan Allah. pantaskah seorang muslim yang imannya benar, ketika mendengar seruan sehari lima kali 'hayya alash shalah' dia tidak mendatanginya?.

Pantaskah kita sebagai hamba Allah memberikan perintah kepada Khaliqnya, panggilan Adzan berkumandang tapi kita beri perintah Allah untuk menunggu, Allah disuruh kerja untuk menunggu kita, ketika Adzan berkumandang dengan sengaja kita berkata, tunggu Ya Robb aku lagi nonton tv, tunggu Ya Robb aku lagi dagang, tunggu Ya Robb aku lagi di mall, sudah begitu lemahkah iman kita?.

Dalam Shahih Muslim disebutkan: "Seorang laki-laki buta berkata,

'Wahai Rasulullah, aku tidak mendapatkan orang yang menuntunku ke masjid, apakah aku memiliki rukhshah (keringanan) untuk shalat di rumahku?'Nabi SAW bertanya kepadanya, 'Apakah engkau mendengar panggilan (adzan) untuk shalat?' Ia menjawab, 'ya'. Beliau bersabda, 'Maka penuhilah'."
Didalam hadits ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam tidak memberikan keringanan kepada Abdullah bin Ummi Maktum radhiyallahu 'anhu untuk shalat dirumahnya (tidak berjamaah) kendati ada alasan, diantaranya: Keadaan beliau buta, tidak adanya penuntun ke Masjid, jauh rumahnya dari Masjid, adanya pohon-pohon kurma dan lain-lain yang ada diantara rumah beliau dan Masjid,adanya binatang buas di Madinah. 

Jika orang buta yang tidak mendapatkan orang yang menuntunnya diharuskan shalat berjamaah, apalagi untuk orang yang sehat, bisa melihat dan tak memiliki udzur?.
 
Dalil pentingnya sholat berjama’ah ?
 
Dalil dari Al-Qur'an
1.Firman Allah:

"Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud maka mereka tidak kuasa (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera." (Al-Qalam:42-43).

Ka'b Al-Ahbar berkata, 'Demi Allah, ayat di atas tidak diturunkan kecuali bagi orang-orang yang meninggalkan shalat berjamaah'.
2. Allah berfirman:

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'." (Al-Baqarah: 43).

Ayat di atas adalah dalil tentang keharusan berjamaah dan keharusan menyertai orang-orang yang shalat. Seandainya yang dimaksud sekedar mendirikan shalat (bukan berjamaah) tentu cukup dengan awal firmanNya: "Dan dirikanlah shalat."
3. Allah berfirman:

"Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabat mu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu..." (An-Nisa': 102).
       Seandainya Allah tidak mewajibkan shalat berjamaah, maka para pasukan yang terancam diserang musuh tentu lebih utama untuk diperkenankan meninggalkan shalat berjamaah. Tetapi kenyataannya, berdasarkan ayat di atas Allah tetap mewajibkan mereka shalat berjamaah.
 
Dalil dari As-Sunnah
1. Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Siapa yang mendengar seruan (adzan untuk) shalat dan tidak ada suatu udzur  pun yang menghalanginya (tetapi ia tetap tidak memenuhinya), niscaya shalat yang ia lakukan tidak diterima. Ditanya kan, 'Apakah udzurnya itu wahai Rasulullah?... Beliau bersabda, 'Rasa takut dan sakit'."
(HR. AbuDaud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya, Shahihul Jami', 6176).


Dalil dari Perkataan Para Sahabat
1. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih- nya, Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata:
  "Sungguh kalian telah menyaksikan bahwa tidaklah meninggalkan shalat berjamaah kecuali orang munafik yang nyata kemunafikannya. Dan dulu, sungguh pernah ada laki-laki yang dibawa (ke masjid) dengan dipapah dua orang dan didirikan di dalam barisan (shaf shalat)."

2.  Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata:
   "Penuhnya telinga anak Adam dengan timah yang mendidih lebih baik baginya daripada ia mendengar seruan (adzan) tetapi ia tidak memenuhinya." (Al Kabair, karangan Imam adz Dzahabi)

3.       Abdullah bin Umar radhiallahu anhu berkata:
   "Jika kami kehilangan seorang laki-laki dalam shalat Shubuh dan      Isya' maka kami bersangka buruk kepadanya."
(Shahihut Targhib wat Tarhib , 411)


Perkataan Para Ulama Tentang Meninggalkan Shalat Berjamaah

1. Imam Syafi'i rahimahullah berkata: "Saya tidak menganggap ada  rukhshah (keringanan) untuk meninggalkan shalat berjamaah bagi orang yang mampu melakukannya tanpa ada udzur . (Al-Umm, I/154). Beliau juga berkata: "Hendaknya anak-anak diperintahkan datang ke masjid dan berjamaah agar terbiasa." (Al-Iqna', I/151).
2. Imam Nawawi, ulama dari kalangan madzhab Syafi'i berkata: "Shalat berjamaah adalah fardhu 'ain, tetapi ia tidak merupakan syarat shahnya  shalat." (Al-Majmu' , IV/75). Pendapat shalat berjamaah adalah fardhu 'ain juga datang dari  ulama Syafi'i muta'akhkhirin yang lain, seperti Abu Tsaur, Ibnu Khuzaimah, Ibnul Mundzir dan Ibnu Hibban. ( Fathul Bari, II/126)
3.  Abu Sulaiman Al-Khaththabi rahimahullah berkata: "Sesungguhnya shalat berjamaah adalah wajib. Jika hukumnya sunnah tentu lebih utama bagi orang yang dharurat dan lemah untuk meninggalkannya, juga orang yang keadaannya seperti Ibnu Ummi Maktum."  (Shahihut Targhib wat Tarhib, 246).
4.  Atha' bin Abi Rabah berkata: "Tidak seorang pun dari makhluk Allah, baik di kota maupun di desa memiliki rukhshah untuk meninggalkan shalat berjamaah jika mendengar seruan (adzan)." ( Shahihut Targhib wat Tarhib, 246).

Semangat Para Salaf dalam Shalat Berjamaah

1. Ibnu Al-Musayyib rahimahullah berkata: "Saya tidak pernah ketinggalan  shalat berjamaah selama 40 tahun." (As-Siyar, 4/221).

2.  Dari Utsman bin Hakim, aku mendengar Said bin Al-Musayyib berkata: "Tidaklah mu'adzin mengumandangkan adzan selama 30 tahun, kecuali aku berada di dalam masjid."
(As-Siyar, 221).

3. Waki' bin Al-Jarrah berkata: "Adalah Al-A'masy Sulaiman bin Mahran telah mendekati umur 70 tahun, tetapi ia tidak pernah ketinggalan takbiratul ihram." (As-Siyar, 6/228).

4. Muhammad bin Al-Mubarak Ash-Shuri berkata: "Jika Said bin Abdul Azis ketinggalan shalat berjamaah, maka ia menangis." (As-Siyar, 8/34)

5. Muhammad bin Khafif rahimahullah memiliki sakit pinggang, jika ia diserang penyakit tersebut ia susah bergerak. Tetapi jika adzan berkumandang ia minta dipanggul di atas punggung orang lain. Suatu kali pernah dikatakan padanya, 'Kenapa engkau tidak mengasihi dirimu?' Beliau menjawab, 'Jika kalian mendengar 'hayya alash shalah' tetapi tidak melihatku di dalam shaf (jamaah) maka carilah aku di kuburan."

6. Bila Al-Aswad An-Nakha'i rahimahullah ketinggalan shalat berjamaah maka beliau pergi ke masjid lain.
    
Di Antara Manfaat Shalat Berjamaah
1. Sebagai ujian bagi hamba untuk mengetahui apakah dia termasuk orang yang mematuhi perintahNya ataukah termasuk orang yang berpaling dan durhaka kepadaNya.
2. Sebagai wahana ta'aruf (perkenalan), persatuan dan ukhuwah Islamiyah, sehingga mereka menjadi seperti satu tubuh atau satu bangunan yang kokoh.
3. Sebagai wahana unjuk kekuatan terhadap orang-orang kafir sehingga mereka takut terhadap kekuatan dan persatuan umat Islam, dll.

Hadits mengenai wajibnya shalat berja-maah dan kewajiban melaksanakannya di rumah Allah sangat banyak Oleh karena itu setiap mu-slim wajib memperhatikan, dan bersegera melak-sanakannya. dan agar mereka menjauhkan diri dari sifat-sifat orang munafik yang tercela, dianta-ranya malas mengerjakan shalat.
 
nah, udah taukan sobat wisata betapa pentingnya sholat dan manfaat sholat berjamaah ..
 yuk sama" kita benahi sholat kita yang masih bolong" .. hhehehehee ..
amal pertama yang akan di tanyakan di akherat nanti adalah amalan sholat lho ... ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar